• Pribadi Seseorang dapat berkembang, Terutama dijelaskan dalam teori perkembangan Erikson dan Freud
Perkembangan Erikson
Erikson berpendapat bahwa setiap anak memiiki waktunya sendiri..
– Kepercayaan dasar versus kecurigaan dasar
Setiap hari,manakala jam-jam jaganya meningkat , bayi itu menjadi semakin biasa dengan pengalaman-pengalaman inderawi dan keterbiasaannya itu dibarengi dengan perasaan senang.
– Otonomi versus perasaan malu dan keragu-raguan
Anak mempelajari apakah yang diharapkan dari dirinya, apakah kewajiban-kewajiban dan hak-haknya disertai apakah pembatasan –pembatasan yang dikenakan pada dirinya.
– Inisiatif versus kesalahan
Anak mulai ingin sekali belajar, dan mampu belajar dengan baik pada usia ini, ia berjuang untuk tumbuh dalam arti melaksanakan kewajiban – kewajiban dan menunjukkan prestasi-prestasi
– Kerajinan versus inferioritas
Anak harus beajar mengontrol imajinasinya yang sangat kaya, dan muai menempuh pendidikan formal.
– Identitas versus kekacauan identitas
Sang pribadi mulai menyadari sifat-sifat yang melekat pada dirinya sendiri, seperti aneka kesukaan dan ketidaksukaannya, tujuan-tujuan yang dikejarnya di masa depan,kekuatan dan hasrat untuk mengontrol nasibnya sendiri.
– Keintiman versus isolasi
Orang –rang dewasa awal siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang-orang lain.
– Generativitas versus stagnasi
Perhatian terhadap apa yang dihasilkan – keturunan , produk –produk ide-ide dan sebagainya serta pembentukan dan penetapan garis-garis pedoman untuk generasi-generasi mendatang.
– Integritas versus keputusasaan
Tahap terakhir dalam proses epigenetis perkembangan disebut integritas.
Tahap perkembangan Freud
– Tahap oral 0 – 1 tahun
Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makanan, dua macam aktivitas oral ini yakni menelan makanan dan menggigit.
– Tahap anal 1 – 3 tahun
Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk di ujung bawah dari usus dan secara refeks akan dilepaskan keuar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu.
– Tahap phalik 3 – 5 tahun
Yang menjadi pusat dinamika adalah perasaan –perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan muai berfungsinya organ – organ genital.
– Fase laten 5 – 12 tahun
Menemukan kekuatan dan kecemasan, bergaul dengan teman-teman sejenis
– Fase Genital > 12 tahun
Individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orang-orang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan kenikmatan tubuh bagi anak.
Pribadi Sehat..
Apasih pribadi sehat itu?
Ok! Tentunya orang yang bercirikan dan bertingkah laku sehat dari luar maupun dalam…
Menggambarkan ciri-ciri tingakh laku yang normal atau sehat biasanya relatif agak sulit dibanding dengan tingkah laku yang tidak normal seringkali kurang mendapatkan perhatian karena tingkah laku tersebut dianggap wajar, sedangkan tingkah laku abnormal biasannya lebih mendapatkan perhatian karena biasannya tidak wajar dan aneh.
Menurut (warga, 1983) pada umumnya ciri-ciri individu yang normal atau sehat adalah sebagi berikut:
1. bertingkah laku menurut norma-norma sosal yang diakui
2. mampu mengelola emosi
3. mampu mengaktualkan potensi-potensi yang dimiliki
4. dapat mengikuti kebiasaan – kebiasaan sosial
5. dapat mengenali risiko dan setiap perbuatan dan kemampuan tersebut digunakan untuk menuntun tingkah laku
6. mampu menunda keinginan sesaat untuk mencapai tujuan jangka panjang
7. mampu belajar dari pengalaman
8. biasannya gembira
daftar pustaka:
M.Si., S.Psi., Siswanto, kesehatan mental; konsep kecakupan dan perkembangannya. Andi.
Hall, S calvin, and Lindzey Gardener. Teori-Teori Psokodiagnostik ( klinis ). Yogyakarta: kanisius, 2004.
Papalia, E Diane. Olds, Wendkos Sally. Feldman, Duskinj Ruth. Human Development. Jakarta: salemba humanika, 2009.